Kerja Keras dengan Cerdas

Saat ini tengah berlangsung juga kontes SEO yang baru. Kali ini diadakan oleh PT. Pertamina. Kata kunci yang dipakai adalah Kerja Keras adalah Energi Kita. Semangat kerja keras coba disampaikan oleh Pertamina melalui kontes ini.
Tapi saya yakin, ketika ada yang bilang kerja keras, pasti ada aja orang yang akan bilang, yang penting bukan kerja keras mas, tapi kerja cerdas. Hayoo ngaku.. Tapi kalau saya akan langsung bilang, kerja keras dengan cerdas justru lebih baik dari kerja cerdas saja.
Mungkin anda menemukan teknik bekerja yang cerdas, tanpa banyak energi yang diperlukan anda sudah berhasil meraih mimpi. Tapi bagaimana kalau ada yang melakukan hal yang sama tapi dengan lebih banyak energi yang dikerahkan. Hasilnya tentu berlipat-lipat daripada yang hanya kerja cerdas saja.
Karena itu, kita perlu bekerja keras dengan tingkat kecerdasan masing-masing. Saya yakin, para kuli bangunan, tukang becak dan orang-orang yang kerjanya kelihatan keras itu melakukan hal-hal yang lebih cerdas dari kita.


Coba diadu antara anda dan kuli bangunan dalam kecepatan membuat adonan semen. Saya yakin mereka jauh lebih cepat. Mereka bekerja bukan hanya berbekal otot, tapi juga otak. Mereka tahu bagaimana caranya mencampur adonan semen tanpa membuat air terbuang kemana-mana mengangkut semennya. Mereka juga tahu bagaimana memegang sekop sehingga ringan dalam membolak-balik adonan.
Rasanya sudah terlalu banyak orang yang menawarkan kerja cerdas tapi cenderung pada kerja malas. Beli banyak teknologi agar pekerjaan jadi ringan. Alasannya kerja cerdas, biar uang yang bekerja untuk kita.
Padahal orang cerdas akan memanfaatkan waktunya dengan baik. Misalnya di dunia blogging. Saat blognya dipasangi plugin autoblogging, maka seharusnya waktunya dipakai untuk perbanyak backlink, promosi web, dll. Itu baru namanya cerdas.
Nah, mari sama-sama bekerja dengan keras dan cerdas. Karena kerja keras adalah energi kita